Merasa Terganggu, Terancam dan Diteror

Warga Perumahan Taman Citra Residence Laporkan Oknum Polisi ke Bidang Propam

Hukum Kriminal Selasa, 20 September 2022 - 14:43 WIB
Warga Perumahan Taman Citra Residence Laporkan Oknum Polisi ke Bidang Propam

Raja (tengah) didampingi dua orang kuasa hukumnya saat menunjukkan bukti laporan aduan terhadap oknum polisi yang diduga melakukan teror kepada keluarganya

ENAMPULUH.COM, PEKANBARU -- Raja Agung Dermawan Ketaren melaporkan sejumlah oknum yang diduga polisi ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Riau. Tindakan itu diambil, karena warga Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru tersebut merasa terganggu, terancam dan diteror oleh oknum yang diduga anggota Intel Polda Riau.

Kuasa hukum Raja, Gusri Putra Dodi SH MH dan Hafrian Zulda SH dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, pihaknya sudah membuat aduan kepada Bid Propam Polda Riau, dengan Nomor SPSP2/51/IX/2022 /PROPAM. Aduan tersebut diterima langsung oleh Bamin Subbag Yanduan Bid Propam Polda Riau, Aipda Restu Inanda SH. Dalam aduannya, disebut perbuatan tidak menyenangkan oleh oknum polisi.

"Kita sudah membuat aduan secara resmi terhadap dugaan oknum yang mengaku dari Intel Polda. Bahwa tindakan yang dilakukan yang bersangkutan selain menyalahi prosedur hukum, juga mendatangkan ketidaknyamanan kepada klien kami," kata Gusri, Senin (19/9/2022).

Terhadap laporan tersebut, Gusri berharap hal seperti itu jangan sampai terjadi lagi kedepannya. Karena tujuan pihaknya membuat aduan tersebut, bukan untuk memperburuk citra polisi. Tapi, bagaimana polisi itu lebih baik kedepan dan lebih mengayomi masyarakat. 

"Tujuan diciptakan polisi ini adalah untuk menciptakan ketentraman dalam masyarakat. Kalau polisi yang meneror-neror masyarakat, bagaimana menciptakan ketentraman itu sendiri," ucapnya bertanya.

"Untuk itu, kepolisian harus dibebaskan dari oknum-oknum yang seperti ini. Maka dari itu kita laporkan secara resmi melalui Bid Propam," sambungnya.

Pada kesempatan itu, Raja yang sebagai pelapor dalam hal ini, mengungkapkan awal mulanya peristiwa peneroran yang dialami dirinya, istri dan anak-anaknya.

Kata dia, pada hari Kamis (15/9/2022) hampir tengah malam, rumahnya didatangi oleh sekelompok orang yang menggunakan mobil kijang Innova warna hitam plat BH dan satu unit Totoya Avanza atau Daihatsu Xenia warna silver plat BM.

"Mereka mendatangi petugas sekuriti Perumahan Taman Citra Residence di Jalan Labersa dan menanyakan nama saya. Mereka ingin memaksa masuk, tetapi karena jam bertamu sudah lewat, mereka tidak diizinkan masuk oleh sekuriti perumahan," ujar Raja.

Karena tidak bisa masuk, dua orang perwakilan dari rombongan itu inisial YA dan ST meninggalkan nomor handphone untuk dihubungi.

Kemudian, keesokan harinya, Jumat (16/9/2022), rombongan itu kembali datang ke Perumahan Taman Citra Residence dan berhenti di depan rumahnya. 

"Ketika itu yang ada di rumah cuma istri saya dan 3 orang anak, salah satunya masih bayi 6 bulan. Pada saat itu mereka mengetuk-ngetuk pintu keras. Lalu mereka mendatangi kantor pemasaran dekat rumah. Saya merasa terganggu dan keluarga saya terintimidasi," terangnya.

Dilanjutkannya, pada Sabtu (17/9/2022) dini hari, tepatnya 01.30 WIB, orang-orang yang tak dikenalnya itu kembali datang dan ingin memaksa masuk, namun ditahan oleh sekuriti.

"Jadi mereka itu datang yang kedua kalinya, sama-sama juga tidak ada menunjukkan surat tugas apapun, termasuk ke rumah saya setelah salat Jumat. Tapi karena SOP-nya tidak bisa mereka tidak jadi, " ucapnya.

Selanjutnya, pada Sabtu (17/9/2022), rombongan orang tersebut kembali datang sekira pukul 15.00 WIB. 

"Itulah yang saya rasa sangat keterlaluan. Pertama menggedor-gedor pintu, mengintip dari celah jendela, apalagi istri saya hanya bersama anak-anak di rumah. Itu membuat anak-anak saya menjadi trauma. Itu dia masuk bukan dari pos depan, melalui gerbang belakang yang tidak ada sekuritinya. Makanya dia lebih leluasa mendatangi rumah saya," sebutnya.

Dari keseluruhan rentetan peristiwa itu, diakui Raja, keluarganya mengalami trauma dan ketakutan yang luar biasa. Selain itu, nama baiknya juga tercoreng di masyarakat sekitar karena kedatangan sekelompok orang yang mengaku dari kepolisian itu.

Reporter :Rizano